Motocross

Kim Puji Kroser Tanah Air


AKSI gemilang yang ditampilkan kroser-kroser muda Indonesia dalam Seri I III Kejurnas Axioo Motocross Internasional di Sirkuit Mayasari, Dadaha, Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (1/8), mendapat pujian dari kroser Australia, Kim Ashkenazi (36).
Dalam lomba itu, kroser-kroser muda Indonesia memberikan perlawanan sengit sepanjang lomba. Namun, berkat pengalaman Kim yang telah lama malang melintang di berbagai even internasional termasuk beberapakali tampil di Indonesia ia akhirnya mampu finish di tempat pertama dari dua moto yang dilombakan.
“Kualitas kroser-kroser Indonesia meningkat pesat. Saya telah mengikuti beberapakali lomba di Indonesia. Saya melihat performa mereka terus meningkat, ” kata Kim.
Dalam lomba berdurasi 30 menit plus 2 lap di kelas SE 125 cc, pada moto pertama, Kim mampu melesat terdepan. Ia terus ditempel ketat Aldi Lazaroni, 16, Andre Sondakh, 15, Farhan Hendro,15, dan Agi Agassi,15. Namun nama terakhir akhirnya terpental dari rombongan kerena terjatuh di sirkuit yang sebagian besar berlumpur akibat malam harinya diguyur hujan sebelum lomba berlangsung.
Kim finish pertama diikuti Aldi dan Andre Sondakh. Sedang kroser senior Aep Dadang Supriatna berada di posisi kelima dibawah Adi Aprian Nugraha.
Pada moto kedua, Kim yang mengendarai motor KTM langsung menyodok di posisi terdepan. Ia pun cukup jeli untuk memilih racing line yang lebih kering dibanding dengan kroser lokal yang sembarang sehingga menyulitkan dalam melajukan motornya.
“Sirkuitnya cukup bagus walaupun sebagian dipenuhi lumpur. Namun saya bisa memilih mana yang kering dan tidak. Ini mempermudah melajukan motor,” terang Kim.
Pada moto kedua, Kim finish pertama diikuti Aldi Lazaroni dan di posisi ketiga Aep Dadang Supriatna. Total poin yang didapat Kim adalah 50, sedangkan Aldi 44 dan Aep 36.
“Dibandingkan Seri I dan Seri II, saya menilai sirkuit Seri III cukup bagus. Saya salut dengan pihak panitia yang mau menerima kritikan untuk membuat sirkuit yang lebih bagus,” ucap kroser asal Soreang berusia 34 tahun itu.
Menurut Aep, sirkuit di Dadaha ini lebih lebar sehingga memudahkan untuk melewati lawan. “Sirkuit Seri I di Serang dan Seri II di Cikarang sempit sehingga sulit untuk melewati kroser di depannya,” jelas dia.
Seri IV akan digelar di Yogyakarta, akhir Oktober. Tapi, sebelum kejurnas motokros itu berlangsung akan didahului dengan seri Superkross yang lebih menantang.

0 comments:

Post a Comment